Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Konsumsi gluten bagi yang alergi berisiko picu kerusakan pencernaan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 14:00:23【Kabar Kuliner】258 orang sudah membaca
PerkenalanWaffle gandum utuh diambil dari cengakan waffle. ANTARA/Shutterstock/pri.Jakarta (ANTARA) - Ahli giz

Jakarta (ANTARA) - Ahli gizi Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si mengangakan mengonsumsi gluten bagi seseorang yang rentan alergi termasuk penderita celiac atau autoimun, berisiko mengalami kekurangan nutrisi tertentu akibat sistem pencernaan terganggu.
Menurut dokter lulusan dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) itu kerusakan sistem pencernaan atau usus pada penderita celiac, konsumsi gluten berulang dapat merusak vili atau tonjolan halus di usus halus.
“Sehingga menghambat penyerapan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, kalsium, folat, dan lain-lain. Kerusakan ini bisa timbul perlahan dan menyebabkan malabsorpsi atau gangguan penyerapan kronis,” kata Lucy kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Lucy mengangakan beberapa risiko atau konsekuensi jika seseorang yang rentan terhadap gluten mengonsumsinya seperti mengalami anemia atau gangguan pertumbuhan.
“Karena usus rusak, penyerapan zat gizi terganggu, seseorang bisa mengalami defisiensi zat besi atau anemia, kekurangan vitamin, massa tubuh menurun, pada anak dapat terjadi pertumbuhan terhambat,” ujarnya.
Komplikasi sistemik atau organ lain juga menjadi risiko, misalnya osteoporosis karena gangguan penyerapan kalsium dan vitamin D, infertilitas, kerusakan saraf, kelelahan kronis, dan manifestasi ekstraintestinal lainnya.
Baca juga: Kenali gejala-gejala yang dapat muncul akibat alergi gluten
Risiko peradangan atau iritasi dan gejala akut, kata Lucy, bila reaksi segera muncul, bisa berupa nyeri perut, diare, kembung, mual, muntah, bahkan reaksi alergi (pada kasus alergi gandum).
“Kualitas hidup menurun, gejala berulang seperti kembung, nyeri, kelelahan, hingga gangguan mood, ‘brain fog’ (kesulitan konsentrasi), nyeri sendi, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari,” imbuh dia.
Dokter yang pernah sebagai evaluation specialistpada Tim TP2S Kantor Sekretariat Wakil Presiden (2019–2021) itu menjelaskan beberapa sumber umum makanan yang mengandung gluten, seperti gandum dan varietasnya yaitu tepung terigu, gandum utuh, spelt, kamut, farro.
Kemudian barley (jelai), produk tepung (roti, kue, biskuit, donat) yang menggunakan tepung gandum atau tepung campuran yang mengandung gluten, pasta yang berbahan gandum, sereal (jika menggunakan gandum, barley, malt).
“Penggunaan bersama (cross-contamination) ketika makanan bebas gluten tercemar tepung atau debu gluten dari alat dapur yang sama,” ujar dia.
Baca juga: Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu
Lebih lanjut, Lucy menambahkan gejala-gejala penting yang harus diwaspadai terutama bagi orang awam jika muncul setelah mengonsumsi makanan yang seharusnya bebas gluten seperti gejala pencernaan, yaitu nyeri atau kram perut kembung, diare atau sering buang air besar cair, konstipasi, mual atau muntah dan nafsu makan berkurang.
Sementara gejala umumnya seperti kelelahan berlebihan, sakit kepala atau migrain, nyeri sendi, otot, kesemutan atau mati rasa pada tangan atau kaki, hingga ruam, gatal pada kulit, dermatitis.
Menurut Lucy, dalam kasus alergi gandum reaksi biasanya cepat, dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah konsumsi (termasuk gejala seperti gatal, pembengkakan, reaksi alergi akut.
Dalam kasus sensitivitas non-celiac, gejala sering muncul beberapa jam hingga satu atau dua hari kemudian setelah konsumsi gluten.
“Sebagai ilustrasi, gluten biasanya dikeluarkan dari tubuh dalam 1–2 hari, tapi efek dan gejala yang timbul dari paparan gluten bisa bertahan jauh lebih lama. Tingkat keparahan gejala yang ditimbulkan pun tergantung pada reaksi yang timbul dalam tubuh setiap orang,” jelas dia.
Baca juga: DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
Baca juga: 7 manfaat tepung almond untuk kesehatan, bebas gluten!
Suka(744)
Artikel Terkait
- Presiden instruksikan SPPG siapkan dua jenis lauk setiap hari
- KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja
- Akademisi: Setahun pemerintahan Prabowo entas kemiskinan di Papua
- Album Asia: Perjalanan manis buah durian dari Malaysia ke China
- Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat
- Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan
- Presiden Prabowo komitmen sempurnakan program MBG
- Setahun Pemerintahan Prabowo
- Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner
- Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli ingatkan kadar lemak visceral tinggi bisa sebabkan sakit jantung

Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto

Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini

Album Asia: Perjalanan manis buah durian dari Malaysia ke China

Rahasia singkong: makanan sederhana dengan segudang manfaat

BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari

Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal

Rangkaian alergi bisa berkembang dipicu faktor eksternal